Minggu, 23 Desember 2012

Cara Burung Jantan Bohong untuk Memikat Pasangan




Cara Burung Jantan Bohong untuk Memikat Pasangan
        Sama seperti para pria yang berupaya tampil maksimal saat mereka sedang berupaya merebut hati calon pasangannya, burung-burung jantan juga melakukan hal yang serupa. Sebagai contoh, Zebra Finch (Taeniopygia guttata) menggunakan nyanyian untuk membohongi burung betina yang baru mereka temui dengan berpura-pura bahwa mereka berada dalam kondisi fisik yang sempurna.

Burung-burung ini bertingkah seolah-olah mereka lebih sehat dibanding sebenarnya di hadapan betina yang baru dikenal. Namun, kepada pasangannya sendiri, yang sudah mampu membedakan kondisi fisik sebenarnya dari burung jantan yang bersangkutan dari suara nyanyian mereka, para pejantan ini tidak lagi berpura-pura.

Sasha Dall, peneliti dari University of Exeter, Inggris, menyebutkan, bernyanyi merupakan metode ujian yang sangat handal untuk mengetahui kondisi para burung karena aktivitas tersebut membutuhkan banyak energi. Burung jantan yang sehat dan kuat diketahui mampu bernyanyi dengan suara yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Inilah yang membuat para burung betina tertarik.

Dalam studinya, Dall dan timnya serta peneliti dari Universite de Bourgogne, Prancis mengamati 91 ekor burung Zebra Finch jantan dan 91 betina dalam sebuah koloni dari kawasan Prancis dan 12 pasang Zebra Finch dari kawasan Inggris. Kondisi fisik tiap-tiap burung mereka catat.

Peneliti kemudian membuat video rekaman saat burung jantan dan betina saling berjumpa, baik untuk durasi pertemuan yang sebentar ataupun dalam durasi cukup lama. Peneliti lalu membandingkan pula situasi jika para burung jantan dan betina saling bertemu dengan pasangan yang sudah dikenal ataupun dengan pasangan yang belum mengenal satu sama lain.

Mereka juga memonitor dan memantau apakah para burung menunjukkan tanda-tanda saling tertarik dan melanjutkan ke tahapan berikutnya, yakni berketurunan.

Ternyata, diketahui bahwa tidak ada beda antara nyanyian burung jantan jika bertemu dengan burung betina yang baru mereka jumpai baik dalam durasi singkat ataupun lama.  Burung jantan yang dalam kondisi tidak sehat akan coba “menipu” calon pasangan dengan menggunakan berbagai variasi nyanyian agar memberikan kesan yang baik di mata para betina yang baru mereka temui.

Tetapi, saat burung jantan itu berada di dekat pasangan hidupnya, burung jantan yang dalam kondisi sehat bernyanyi dalam nada yang lebih tinggi dibandingkan dengan burung jantan yang dalam kondisi tidak fit. Burung jantan yang dalam kondisi buruk tidak berupaya bernyanyi dengan lebih indah bagi pasangan hidupnya.

“Ini merupakan penelitian pertama yang menemukan bukti bahwa ada hubungan antara kondisi tubuh pejantan dan perbedaan nyanyian saat mereka bertemu dengan burung betina,” kata Morgan David, ketua tim peneliti yang melaporkan temuan itu di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

“Temuan ini bisa menghadirkan implikasi yang signifikan untuk mempelajari lebih lanjut evolusi dari pola perkenalan, seperti nyanyian burung,” ucapnya. (Abiyu Pradipa/National Geographic Indonesia)

Senin, 17 Desember 2012

LARANGAN BERKHALWAT- JANGAN HAMPIRI ZINA !!!



LARANGAN BERDUA-DUAAN (KHALWAT) ANTARA LELAKI DAN PEREMPUAN YANG BUKAN MUHRAM (HALAL DINIKAHI)

Rasulullah S.A.W  telah melarang lelaki dan wanita yang bukan mahram (dihalalkan nikah antara keduanya) daripada berkhalwat (berdua-duaan di tempat yang boleh dikategorikan sebagai terhindar daripada halangan untuk melakukan maksiat yang berlaku antara lelaki dan wanita). Larangan yang dikemukakan oleh Rasulullah S.A.W  dalam hadithnya ini yang menggunakan lafaz nahi (tegahan) membawa maksud pengharaman perbuatan berdua-duaan yang dimaksudkan tersebut. Berikut merupakan hadith-hadith yang menggambarkan pengharaman tersebut:

1.Sabda Rasulullah S.A.W  yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bermaksud:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat makan janganlah berkhalwat dengan wanita yang tidak ditemani oleh muhramnya (lelaki yang haram dinikahinya).

2.Sabda Rasulullah S.A.W  yang diriwayatkan oleh Bukhari:
Janganlah sesiapa dikalangan kamu (lelaki) berkhalwat dengan wanita yang bukan muhram antara keduanya melainkan sekiranya wanita tersebut ditemani oleh mahramnya.

Arahan untuk tidak membenarkan lelaki dan wanita daripada berdua-duaan dalam erti kata khalwat di atas bukanlah kerana buruk sangka terhadap kedua-dua mereka tetapi ia bertujuan untuk memelihara mereka daripada terjebak kepada perkara-perkara yang termasuk dalam larangan-larangan Allah yang lebih berat seperti bercumbu-cumbuan, berpeluk-pelukan malahan sehingga ke peringkat zina. Ini adalah disebabkan ketika mereka berdua-duaan, syaitan akan menjadi orang tengah yang bertanggungjawab untuk membisikkan tindakan-tindakan maksiat seterusnya yang perlu dilakukan oleh mereka berdua sepertimana yang dijelaskan oleh Rasulullah S.A.W  dalam hadithnya yang bermaksud:

Jauhilah kamu daripada berkhalwat dengan wanita (yang bukan muhram kamu). Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamanNya, tidaklah seseorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syaitan akan mendatangi mereka berdua.

Kesimpulannya, marilah kita sama-sama menjaga diri agar tidak terjebak kepada tipu daya syaitan yang sentiasa membisikkan kepada diri manusia dengan pelbagai keseronokan dan tindakan yang mengundang kemurkaan Allah s.w.t. Ingatlah sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud:

Jalan menuju syurga Allah dihampari dengan perkara-perkara yang tidak disukai oleh hati manakala jalan menuju neraka Allah dihampari dengan perkara-perkara yang disukai oleh nafsu syahwat.

LARANGAN MENDEKATI ZINA


LARANGAN MENDEKATI ZINA
Firman Allah :
Ÿوَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: Dan jangan kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS. Al- Israa: 32)
Dalam ayat di atas Allah mengatakan “janganlah kamu dekati apa-apa yang akan mengarahkan kamu kepada perbuatan yang sangat keji dan buruk. Hari ini, system kta betul yang salah. Membuka pintu zina ini selebar-lebarnya sehingga masyarakat kita menjadi sangat rusak.
Banyak hal-hal yang mengantarkan manusia pada perzinahan baik melalui TV, radio, computer, Koran, majalah atau apa saja yang bisa mengarah kesana. Banyak orang sekarang, baik anak-anak, remaja, dewasa bahkan yang telah tua berpacaran. Pacaran adalah sekeji dan seburuk-buruknya pekerjaan. Padahal jauh sekali perbedaan antara pacaran dan pernikahan.
Sewaktu Ijab Kabul diucapkan, Allah telah menanamkan rasa kasih saying pada pasangan tersebut. Sedangkan ketika saat orang berpacaran yang memberikan rasa kasih saying itu adalah syaitan. Tapi bukan menanamkan kasih sayang hanya membunga-bungai menjadikan yang jelek menjadi indah. Pernikahan menjadikan yang haram menjadi halal. Dengarlah peringatan yang telah Allah sampaikan pada kita. Jangan sampai kita tergelincir pada lumpur dosa dan penyesalan yang tiada berakhir.
Banyak terjadi perkosaan, melakukan hubungan suami istri atas dasar pacaran dan suka sama suka dan bahkan ada yang berakhir dengan pembunuhan. Ini diakibatkan karena system yang salah. Orang tua tidak menjaga dan membesarkan anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam. Di sekolah juga kurang disiplin dalam membatasi pergaulan murid laki-laki dan murid perempuan.
Al-Qur’an adalah system yang paling benar. Allah mengetahui tentang kita baik dari segi kebaikan maupun keburukan kita. Jadi berhati-hatilah dalam berteman dan sibukkanlah diri kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Jauhkan diri dari pergaulan bebas yang ujung-ujungnya berakhir malapetaka. Mudah-mudah-mudahan dengan sitem pesantren dan kembali ke surau, kita kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

KEMBARA TERATAK AN-NISAA'


Wahai sekalian umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Allah (Muhammad s.a.w) dengan membawa kebenaran dari Tuhan kamu, maka berimanlah kamu (kerana yang demikian itu) amatlah baiknya bagi kamu dan jika kamu kufur ingkar (maka kekufuran kamu itu tidak mendatangkan kerugian apa-apa kepada Allah), kerana sesungguhnya bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan di bumi dan Allah sentiasa Mengetahui lagi Maha Bijaksana(Surah An-Nisaa'Ayat 170)
Firman Allah:
ولا تقربواالزناانه كان فاحشة وساء سبيلا
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”

(surah isra' ayat 32)


Larangan zina yang digunakan di dalam ayat ini ialah ‘janganlah kamu mendekati zina’ dan bukanlah digunakan ‘janganlah kamu melakukan zina’, kerana ia mempunyai makna yang sangat mendalam iaitu bukan hanya penzinaan sahaja dilarang, tetapi segala yang menjadi pintu ke arah itu adalah dilarang sama sekali. Walaubagaimanapun di zaman moden ini, masih ramai yang hanya memandang sepi sahaja terhadap larangan-larangan yang telah disyariatkan ini. Melakukan perbuatan zina bukan sahaja melanggar perintah Allah swt dan anjuran islam, malah telah menyalahi peraturan adat dan tatasusila hidup berukun dan merosakkan kedamaian. Namun begitu,adakah larangan terhadap perbuatan zina ini telah benar-benar memberi kesan kepada remaja khususnya di daerah kuantan ini?

Agama Islam adalah agama yang bercirikan lengkap, menyeluruh, menepati sesuatu tempat serta tetap dan anjal. Menyentuh berkenaan gejala zina yang berleluasa,tidak dapat disangkal lagi bahawa akal manusia biasanya mengakui perbuatan zina itu dikeji oleh agama kerana hubungan seks antara lelaki dan perempuan yang bukan suami isteri yang telah melakukan hubungan yang dihalalkan khusus untuk pasangan suami isteri seperti menimbulkan sesuatu perbuatan yang menyeronokkan dalam diri mereka.

Dapat dilihat dunia pada hari ini dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Pelbagai masalah zina bebas yang dilakukan dan hasilnya sangat dasyat di mana sesetengah bayi yang telah dilahirkan secara luar nikah dibuang di merata-rata tempat. Hal ini kerana mereka berasa takut atas perbuatannya terbongkar serta malu kepada masyarakat. Selain itu, ada pula lelaki yang menuduh perempuanlah punca segala perbuatan zina, kerana dikatakan perempuan yang sering mempamirkan tubuh untuk menaikkan nafsu berahi lelaki.

Realiti yang dapat diperhatikan kini ialah masyarakat terutama masyarakat islam khususnya sudah tidak menitik beratkan etika berpakaian, di mana pakaian seorang muslim itu wajib memenuhi fungsi dasarnya iaitu menghindarkan seseorang dari dorongan berahi kerana jika aurat tidak ditutup dengan sempurna ia akan mengundang berlakunya kejadian rogol atau perbuatan zina yang boleh merosakkan maruah individu yang terlibat. Sehubungan itu, nilai pakaian masa kini sudah dicemari oleh individu yang berpakaian hanya sebagai syarat dan adat sahaja dan pendedahan sebahagian tubuhnya yang telah mendorong kepada gejala zina. Di samping itu, mendengar perkara yang boleh menaikkan nafsu seperti kelunakan suara (rayuan atau pujukan) juga masalah-masalah yang memungkinkan berlakunya panggilan dan tarikan-tarikan untuk berzina.

Islam melarang masyarakat bergaul bebas di antara lelaki dan perempuan kerana kebebasan dalam pergaulam lelaki dan perempuan pasti akan menimbulkan fitnah zina. Sebelum berlakunya zina, agama islam juga melarang lelaki dan perempuan yang bukan muhrim berpandang-pandangan kerana dikhuatiri panahan dari pandangan tersebut akan menggelorakan syahwat sesama sendiri. Kemudian geloraan syahwat tersebut akan meronta meminta dilepaskan dan akhirnya terjadilah persetubuhan haram yang diidamkan. Mereka tidak pernah rasa bimbang atau takut dengan suruhan dan larangan tersebut malah berasa seronok apabila mengingkarinya. Demikianlah seterusnya agama islam sengaja meluaskan daerah larangannya, agar kemungkinan-kemungkinan berzina itu akan selalu tertutup rapat.

Kaedah usul fiqh berbunyi:


سدا للذريعة ودرءا للمفسدة

"menutup jalan kemungkinan untuk melakukan dan berusaha menolak kepada apa yang merosakkan”

Larangan zina mengingatkan kita agar jangan mendekati zina, inikan pula untuk melakukannya. Kalimah ”janganlah kamu menghampiri”, yang terkandung dalam alquran memberikan isyarat bahawa jika larangan ini diabaikan, ia akan menimbulkan banyak perkara yang boleh membahayakan diri dan mencemarkan agama,bangsa dan negara. Kemudian disebutkan perkataan yang disertai dengan gaya bahasa yang sangat menarik iaitu ” sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji ”. Perbuatan keji (al-fahisyah) adalah perkara negatif yang melampaui batasan. ”Dan suatu jalan yang buruk” perkataan yang disebutkan ini juga di antara perkara yang tidak diingini bagi setiap individu. Kekejian zina diakui oleh masyarakat yang ingin dihormati dalam kehidupannya kerana prinsip ini akan menghiasi masyarakat dengan emosi yang terpuji dan moral yang tinggi bagi kemajuan kehidupannya.

Menurut kamus Dewan Bahasa edisi ke empat, perkataan larangan mempunyai dua maksud, yang pertama ialah sesuatu yang dilarang atau terlarang. Manakala yang ke dua ialah perintah melarang (sesuatu perbuatan) tegahan.

Perkataan zina pula bermaksud persetubuhan yang tidak sah atau haram (bukan hubungan suami isteri), mukah :jangan kamu melakukan. Berzina ialah melakukan zina, berbuat zina dan mukah. Selain itu, penzinaan bermaksud perihal atau perbuatan zina.

Zina berdasarkan ilmu syara’ adalah perbuatan di mana seorang lelaki dan perempuan yang dengan jelas tidak terikat dengan pernikahan yang sah (menurut syariat Islam), melakukan hubungan kelamin, sedemikian sehingga kemaluan lelaki (hasyafah) si lelaki masuk ke dalam kemaluan wanita (farji), tidak mempedulikan akan terhasil orgasme atau tidak. Dalam hal ini, penzina harus berada dalam keadaan yang terikat dengan tanggungjawab. Namun demikian, ada sebahagian mereka yang terlepas dari taklif, antaranya:
1. yang tidak berakal, belum baligh, gila, tidur
2. yang di paksa (mukrah)
3. yang terpaksa (mudhtarir)

Larangan mendekati zina di sini ialah prevensi (sadd dzaria’h) atau berhati-hati (ihtiyath). Larangan menghampiri perbuatan zina adalah kerana orang yang menghampiri perbuatan tersebut tidak akan dapat lari dari melakukannya melainkan dengan perlindungan Allah s.w.t, sebagaimana kisah nabi Yusuf a.s. Nabi Yusuf dipancing oleh Zulaikha agar mendekatinya namun tidak diendahkan nabi Yusuf a.s hinggalah Zulaikha terdesak dengan nafsunya dan memerangkap baginda untuk ke bilik tidurnya dan menawarkan dirinya. Namun begitu,baginda menolaknya. Penolakan baginda menaikkan kemarahan Zulaikha kerana merasakan dirinya dihina oleh hambanya sendiri. Akhirrnya Yusuf terperangkap dengan Futhifar (suami kepada Zulaikha) yang pulang ke rumah ketika Zulaikha menarik koyak belakang baju baginda ketika mengejar baginda yang meluru ke pintu. Kemudian Zulaikha telah memfitnah baginda di hadapan suaminya. Walaubagaimanapun baginda terselamat dengan bukti yang berada di hadapan mereka bahawa baju baginda koyak di belakang dan bukan di hadapan. Akhirnya, Futhifar menyebelahi baginda dan berita itu sampai ke masyarakat umum.

Islam juga memandang serius kepada berlakunya perbuatan atau perlakuan awal (preaction) yang boleh membawa kepada berlakunya zina seperti berkhalwat.

Rasulallah s.a.w. bersabda:

“tidak berada di tempat sunyi di antara seorang lelaki dan wanita kecuali yang ke tiga adalah syaitan”.

Hadith ini menunjukkan bahawa perbuatan khalwat antara lelaki dan perempuan yang tiada hubungan mahram boleh mendorong kepada penyelewengan seksual kerana mereka akan dipengaruhi oleh syaitan yang sentiasa mendorong manusia ke arah kejahatan.